Y.C.A.T. (Yamaha Compact Automatic Transmission) - Transmisi Otomatis Motor Bebek Yamaha




Sebenarnya Yamaha menggunakan CVT yang sama dasarnya. Langsung disatukan pada mesin atau menggantikan tempat transmisi manual yang digunakan pada motor bebek saat ini. di crank case atau bak engkol.
Yamaha menyebutnya Y.C.A.T. (Yamaha Compact Automatic Transmission)


Penyatuan CVT baru pada bak oli dapat dilakukan kerena dimensinya lebih kompak dan pemasangan komponen yang lebih padat. Bandingkan dengan CVT skutik atau bebek Nouvo Yamaha yang sudah menggunakan transmisi ini. Menyita banyak ruang dan tempat.


Keinginan Yamaha memasang CVT pada bebek, karena di Asean pasarnya masih besar, yaitu 60 persen. Dengan menggunakan CVT pada bebek dengan mesin 100-125 cc, motor masih bisa menggunakan ban 17 inci. Bandingkan dengan skutik, hanya 13 inci. 


Berdasarkan riset pasar Yamaha, semakin banyak konsumen yang ingin menggunakan transmisi otomatik. Faktor tersebutlah yang membuat Yamaha berpacu memperkenalkan CVT pada bebek tahun depan. Juga dijelaskan pertama yang memperoleh bebek Yamaha dengan CVT adalah Viet-Nam.
CVT bak engkol ini bisa dibuat lebih kecil dibandingkan versi konvensional, karena beltnya langsung dipasangkan pada poros engkol. Jarak antar-puli lebih dekat, hanya 40 pesen dari jarak CVT konvensional. Belt lebih pendek sekitar 60 pesen dengan efisiensi tenaga 20 persen lebih besar dibandingkan versi karet. Selanjutnya, untuk memindahkan tenaga ke roda, digunakan rantai, seperti pada motor bebek sekarang ini. Hanya tempat transmisi sekarang ini diisi oleh CVT.
Karena berada di dalam bak oli dan mudah dipengaruhi suhu panas mesin, bahan untuk belt diganti. Bila sekarang menggunakan karet, versi terbaru dari resin plastik tahan panas. Di samping itu, ditambahkan pula pendingin, dengan cara menghisap udara luar melalui kipas yang dipasang menyatu pada cakra CVT di poros engkol yang dialirkan melalui sebuah air duct yang diletakkan pada tebeng depan Motor bebek. Udara mengalir melalui sebuah tunel khusus dan keluar di bagian belakang transmisi.

Bahan belt sifatnya sangat elastis. Belt terdiri dari 166 blok resin plastik tahan panas dengan penampang berbentuk“H”. Bagian dibuat dari serat aramid berlapis karet.
Blok resin plastik menekan puli dengan kuat sementara bagian tengahnya membentuk kekuatan untuk meneruskan tenaga mesin. Klaim lain dari Yamaha, juga membantu mengirit konsumsi bahan bakar.
Belt dilengkapi dengan pendingin untuk mempertahankan kinerja saat bekerja pada beban berat atau kecepatan tinggi. Sedangkan puli sisi mesin dibuat aluminium cor. Sisi mesin malah dilapisi krom untuk memastikannya punya daya tahan tinggi.
Hebatnya lagi, lapisan krom dikerjakan secara presisi dengan ukuran sampai mikron. Puli bagian rantai dibuat dari baja anti karat alias stainless steel. Targetnya, agar punya daya tahan tinggi. Namun yang pasti, kalau sudah sampai di Indonesia, masih perlu diuji keampuhannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar